NDI series : unbelievable part 2 [2/2]

Unbelievable part 2 [2/2]
Annyeong reader!!
Ini adalah FF drabble ku yg pertama . hope you like it 
No bashing and copy meski ini hanya imajinasi saya..
Author : Ice nana pumpkin aka nanasonelf aka @deviee919
Main Cast : NDI Group ;
a. Detective Vic
b. Detective teukie
c. Detective Changmin
d. Detective Yunho
e. Detective Sungmin
f. Detective Sooyoung
g. Dr. Choi
Cast lainnya : Lee yeon hee (lee yun hui) as Han da ji *liat aja drama paradise ranch* , Kim Jaejoong as Lee jaejoong(cameo), Kim Junsu as manajer kim, choi jong yoon as Oh jong yun (cameo) , lee jonghyun as choi jonghyun(cameo), cho kyuhyun aka kyuhyun, shindong as agen shindong(cameo), lee jinki as agen Onew(cameo).
Genre : romantic , friendship, adventure, dll
Rating : 15 +

“mianhe kalau aku menggangu kalian semua” seru seorang namja dengan senyum yang khas yang tiba – tiba masuk kedalam ruangan itu. “anio. Waeyo kyuhyun-ah?” tanya changmin. “tadi detective sungmin memberikanku sampel yang sudah dia uji dan aku menemukan identitas korban kita yang kedua.” Ujar kyuhyun. “mwo??” changmin sedikit tak percaya dengan yang baru ia dengar. “kenapa kau terkejut?” tanya Dr.choi. “cepat juga.” Ujar changmin yang langsung memasang tampang coolnya agar tak diledek dengan Dr. Choi. Kyuhyun mentransfer data dari ipadnya ke table touch screen tersebut.
“dia tinggal di Chunceon, Umur 27 tahun, Tidak mempunyai istri, dia asli warga negara ini. Ia tinggal bersama keluarganya. Namanya ……..Namanya Choi jonghyun. Ia hanya seorang supir truk biasa.” Ucap kyuhyun. “apa kau ada menemukan hal – hal yang berkaitan dengan korban pertama , misalnya kekerabatan?” tanya Yunho pada kyuhyun. Kyuhyun hanya menggeleng pelan. “baiklah, kinerjamu bagus. Kamsahamnida buat bantuanmu” ujar changmin sambil membungkuk dan dibalas oleh kyuhyun. Kyuhyun kemudian berlalu.
“ini terasa janggal bukan? Korban pertama asli dari sokcho dan ditemukan mayatnya di chunceon, sementara korban kedua berasal dari chunceon ditemukan di sokcho. Apa ini berkaitan dengan tempat? Atau asal mula korban ini?” ungkap sooyoung. Semua terlihat berpikir. “ternyata kau pintar soo-ah” puji Dr. Choi. Sooyoung hanya tersenyum, sementara changmin menahan kesal dan yunho juga sungmin hanya tertawa. “aku tak tau. Tapi, aku mau memberi tahumu sesuatu. Tadi changmin memotong pembicaraanku. Dasar namja tak sopan!” ucap sungmin sambil memukul pelan belakang kepala changmin. Changmin hanya menyegir saja. “apa itu?” tanya yunho penasaran. “sepertinya kita mencari kendaraan yang didalamnya terdapat kursi besi listrik” ungkap sungmin sambil melihat yang lainnya terbengong. “jinjja??” changmin berusaha meyakinkan lagi. “sepertinya begitu. Aku sedikit meneliti dan menemukan beberapa
Hal menarik soal kursi listrik. Di artikel tersebut ternyata ada 2 gambar yang memberi kita petunjuk. Gambar pertama , truk besar yang didalamnya ada kursi listrik dan kedua mobil dengan kap terbuka belakangnya dengan kursi listrik . kendaraan ini dipakai untuk kejahatan pada tahun 1960-an. Jadi, untuk sekarang ini sepertinya kita harus mencari kendaraan ini. Karna kita tahu crime scene utama belum terpecahkan.” Papar sungmin. “aku setuju dengan sungmin” ucap yunho. “aku juga” ucap sooyoung. “sepertinya jalan pikiranku sama dengan mu sungmin. Aku akan mencoba mereka ulang pendapatmu” kata Dr. choi. “begini saja. Yunho hyung dan youngie akan memeriksa apa motif ini berkaitan dengan nama tempat. sungmin hyung dan aku akan meninjau kendaraan ini, dan Dr. choi kau membuat reka ulangnya.” Ucap changmin dengan tegas. Semua mengangguk mengerti. “ayo, kita gabungkan tangan! Kita harus menjadi tim yang terbaik!” seru sooyoung bersemangat. Mereka menggabungkan tangan. “NDI is the best! Yeah!” seru mereka. Kemudian mereka tertawa bersama.
“ini adalah ruangan rapat bersama tapi yang internal saja. Disini kalian bisa melihat para tim NDI yang sedang sedikit stress dengan kasusnya hehhe..” papar detective teukie yang sedang memandu segerombolan orang. “what’s going on ?” Tanya Dr. Choi. “oh ia. Ini adalah rombongan lokakarya dari berbagai lembaga pendidikan. Mereka disini mau mengetahui kinerja kita. Rombongan, ini adalah tim NDI yang sedang mengurusi kasus besar. Dan ini adalah Detective Changmin sebagai ketua tim, detective Yunho, Detective Sungmin, Detective sooyoung, dan Dr.choi adalah rekannya” Jawab detective teukie sambil memperkenalkan tim NDI satu persatu. Mereka membungkuk dan dibalas oleh rombongan. Sesosok yeoja yang kurus, tinggi, dan putih itu mencoba keluar dari himpitan para rombongan nampaknya Changmin terpesona dengan yeoja itu. “sile hamnida. Aku han joo, songsaenim dari paradise Chodeunghakgyo #nampak banget author ngarang heheh# abaikan ini . aku ingin bertanya, apakah NDI sudah mengetahui siapa pelaku pembunuhan berantai yang marak terjadi??” Tanya yeoja itu kepada changmin. Changmin yang sedari tadi terpesona karena yeoja itu tiba- tiba salah tingkah dan menenangkan dirinya. “belum. Kami masih menyelidikinya” jawab changmin ketika kesadarannya sudah kembali. “jadi, apa yang kalian dapatkan?” Tanya yeoja itu lagi. “kami tidak dapat memberitahukannya kepada public. Ini masih opini” jawab changmin sambil tersenyum. Yeoja itu hanya terdiam. “oke, baiklah. Daripada kalian terbengong – bengong dan nanti bisa- bisa kalian benar – benar ada diruang otopsi, mendingan kita ketempat selanjutnya” ucap teukie memecahkan keheningan. “detective teuki, anda dipanggil pimpinan” teriak seorang sekretaris pribadi pimpinan yang tiba – tiba masuk. “sungmin, bisa kau gantikan ini untukku?” Tanya teuki. “ne. bisa diatur. Mari rombongan, kita ke tempat selanjutnya.” Ajak sungmin. Changmin hanya mendesah panjang. “sana, kau pinta nomor handphonenya sebelum dia pergi jauh!” perintah yunho yang sedari tadi menyadari kelakuan changmin dengan berbisik takut sooyoung mendengarnya. “aku tidak yakin” ucapnya ragu. “dari pada kau mati penasaran?” ujar yunho. “aku akan mengerjakan ini sekarang yunho oppa! Aku tunggu kau diruanganku!” ucap sooyoung yang kesal. Dia menyadari kalau mata changmin tidak lepas dari yeoja itu. Yunho tersentak kaget. Dia tahu kalau sooyoung cemburu. “udah pergi sana! Aku mau ikut dengan sooyoung!” seru yunho. “ah, disini panas. Aku mau melanjutkan pekerjaanku saja. Ayo Mrs. Choi kita pergi bersama” ujar Dr. Choi dan mengajak sooyoung. Changmin sudah tak peduli dengan apa yang Dr choi ucapkan. Ia mengejar yeoja itu. Sooyoung langsung mengirim sms.
To : Detective Minnie-ah
Kau mengajakku kencan malam minggu ini kan?? Aku akan datang. Kutunggu di restoran seafood dekat kantor kita. Awas kalau tak datang, kupatahkan lehermu!

Changmin mengejar yeoja itu. “chakkaman!” ucap changmin. Yeoja itu berhenti. “kau songsaenim kan? Manatahu kau mau buat localkarya untuk muridmu disini, aku bisa Bantu” ujar changmin. Yeoja itu hanya tersenyum. Yeoja itu menatap berkas yang dipegang changmin. “sini berkasmu!” pinta yeoja itu. “buat apa?”Tanya changmin heran. “sinikan saja!” pinta yeoja itu lagi. Changmin memberikan berkas itu dengan ragu – ragu. Lalu yeoja itu menuliskan nomor handphonenya dan mengembalikan lagi berkas itu. Changmin tersenyum dengan lebar. “kamsahamnida. Han joo-ah” ucap changmin. “aku pergi dulu. Sepertinya aku sudah ketinggalan jauh” ujar yeoja itu dan meninggalkan changmin yang terpaku. Ia melihat ponselnya dan ada message dari youngie. Ia membaca dengan cermat message itu lagi dan terkejut. “Aigoo, aku lupa masih ada youngieku! Aku harus ingat ini kencan pertama kami!!” batin changmin
Author POV end

Yunho POV
Hari ini kami mendapat pemberitaan baru lagi. Ditemukan mayat didaerah Wonju. Mayat ini mati dengan cara yang sama dengan 2 mayat yang kami temukan sebelumnya. Setelah mendengar kabar itu, aku dan Changmin langsung menuju crime scene. “hey, bagaimana kemarin? Berhasil?” tanyaku. Dia hanya tersenyum. “berhasil! Aku dapat nomornya.” Jawab changmin tersenyum bangga. “sudah mengajaknya kencan?” Tanyaku lagi. “belum. Aku belum menemukan waktu yang tepat” jawabnya lagi dengan sedikit lemas. Aku hanya tertawa. “cepat, sebelum digaet Dr. choi” gurauku. Ia hanya memanyunkan bibirnya. “hey, kalian ! jangan bercanda! Ayo, urus dulu ini!” teriak pimpinan pada kami. Kami langsung mengambil peralatan kami. “pimpinan sudah tahu identitas korban ini?” Tanya changmin pada pimpinan. “belum. Cepat kau kirim foto ini ke sungmin”pinta pimpinan sambil menyerahkan kamera. Changmin mengambil kamera itu dan menyambungkan dengan handphonenya kemudian mengirimkan bukti itu ke sungmin. “sejauh ini, apa yang sudah kalian dapatkan?” Tanya pimpinan pada kami.. “masih asumsi saja pimpinan. kami belum bisa memberikan laporan fakta apapun” jawabku. “masih asumsi ?? ini sudah hampir seminggu. Kalian ini bagaimana sih?” ujar pimpinan yang terlihat sedikit kesal. “yasudah, kirim ini ke Lab ! aku mau besok pagi laporan kalian meskipun laporan sementara ada dimejaku! Arraso??” perintah detective vic. “ne arraso” ucap kami berdua.
“hey, jangan marah – marah! Nanti aku makin menyukaimu!” seru seseorang. Aku , changmin dan pimpinan refleks berbalik badan. Kulihat ada seorang namja yang berpakaian cukup rapi , tapi gayanya selengkehan (?) . “kau lagi!” ucap pimpinan. ia terlihat kesal sekali dengan namja ini. Ku perhatikan baik – baik wajahnya. Ia terlihat seperti bagian dari kepolisian. “nuguya, pimpinan?” tanya changmin. Pimpinan hanya mendesah kesal. “kenalkan, namja yang gila ini adalah onew . dia dari FBI” pimpinan memperkenalkan kami dengan namja ini. “oh, annyeong. Yunho imnida” ucapku sambil mengulurkan tangan dan ia menjabat tanganku dengan senyum yang tipis. “changmin imnida” ucap changmin juga. “sekarang buat apa kau disini? Hey tim medis. Cepat kau kirim ini ke Dr. Choi” tanya pimpinan sambil memerintahkan tim medis. Namja itu hanya geleng – geleng. “pimpinan, ini ex-boyfriend mu ya??” goda changmin. Pertanyaan itu membuat changmin mendapatkan pukulan yang cukup keras dipundaknya.
“stuff like that” ucap onew. “hey, jawab dulu pertanyaanku! Buat apa kau disini??” tanya pimpinan. “hey, hampir seminggu dan laporan itu belum kau kirim. Ottokhe??” tanyanya balik pada pimpinan. “bagaimana aku mau siap kalau kau datang terus! Ka!!” seru pimpinan. “sepertinya kami mengganggu, changmin kita pergi!” ajakku pada changmin. “asih, hyung ini! Aku mau menonton sesuatu yang seru!” rengeknya. Hal itu membuat ia dipelototi oleh pimpinan. “hei, sebenarnya aku juga. Tapi, nanti aku gak bisa bertemu istriku kalau tetap terus disini. Kau enak masih single” ujarku. “yunho! Changmin!” teriak pimpinan. “ singa ngamuk! Kabuuurrrrr!!!” seru onew. Kami semua berlari. Akhirnya, aku dan changmin bisa melarikan diri dan masuk ke dalam mobil. Handphone changmin berbunyi. Ia mengangkat handphone itu. Ia tersenyum sendiri dan menutup handphone itu dengan senyum yang lebar. “han joo mengajakku makan malam.” Ujarnya dengan bahagia. Siapa hanjoo? Aku tidak mengenalnya. “nuguya?” tanyaku. “aish, aku lupa. Dia itu yeoja yang songsaenim itu looo??” kata changmin. Aku hanya ber-oh-ria. “bagus itu! Kapan?” tanyaku. “malam minggu. Ah, aku tak sabar menunggu sabtu!” jawabnya. “hari ini sabtu shikshin” ucapku. Ia terkejut. “omonaaaa!! Ayo, hyung ! cepat kita kekantor!ppallie” serunya. Aku hanya menggeleng heran padanya..
Yunho POV end

Sungmin POV
Aku dan sooyoung menunggu yang lainnya datang. seperti biasa, aku dan youngie datang tepat waktu. Yang lainnya sedang sibuk. “oppa, aku mau bertanya boleh?” tanyanya padaku. “boleh, satu pertanyaan 100 dolar” jawabku sambil bercanda. Ia hanya manyun. “waeyo dongsaengku tersayang??” tanyaku. “oppa, apa hari ini kau ada acara dengan chingumu, anakmu atau istrimu?” tanyanya lagi. “anio. Istriku dan anakku lagi dirumah mertuaku. Ini kan musim liburan. Kenapa memangnya?” tanyaku penasaran. “aku merasa ada sesuatu yang tidak nyaman akan terjadi padaku. Bisa oppa menjemputku di restoran seafood dekat office jam 08.00 pm KST nanti?” pintanya. Aku berpikir sebentar. “memangnya ada apa?” tanyaku. “nanti aku ceritakan disana” ujarnya. Aku hanya mengangguk pelan. Aku melihat keluar sekilas dan menemukan Dr. Choi keluar dari persembunyiannya. Yah, doktor itu memang tidak pantang menyerah untuk mengejar cinta youngie ckckck..
Dr. Choi, changmin dan Yunho masuk bersamaan keruang rapat. “baiklah, ayo cepat! Apa yang sudah kita dapatkan??” tanya changmin. “aku sudah membedah mayat itu dan langsung ku berikan kepada sungmin. Mayat yang satu ini lebih mudah sedikit untuk diidentifikasi”ujar Dr. Choi. “jadi, sudah dapat identitasnya hyung?” tanya changmin padaku. “sudah. Namanya adalah Oh Jong yoon. Lahir di Wonju, tinggal di wonju. Seorang wartawan yang tidak begitu terkenal. Dia sudah bercerai dengan istrinya beberapa tahun yang lalu karna mereka tidak bisa mempunyai keturunan. Warga negara asli.” Jawabku. “oh begitu. Kasus ini semakin pelik saja” ucap changmin memijat – mijat kepalanya. “berarti ini tidak berkaitan dengan tempat dong? Korban yang sekarang hidup di wonju dan mati di wonju. Kita harus singkirkan motif berdasarkan nama tempat” seru yunho hyung. “yah, aku sudah memeriksa riwayat tempat itu tidak ada apa –apa kecuali cerita – cerita yang dibuat masyarakat setempat” papar youngie. “Dr. Choi , apa kau sudah reka ulang?” tanya changmin. “belum. Aku masih menyusun beberapa detail” jawabnya. “cepat kau selesaikan ya! Oh ia , hyung, kau sudah mengetahui kendaraannya?” tanyanya padaku. “aku lagi memrosesnya” jawabku. “baiklah. Kita akhiri dulu disini. Hwaiting all!! Aku tunggu berita selanjutnya. Bye” serunya buru – buru meninggalkan kami semua. Dasar aneh!!
Sungmin POV end

Changmin POV
Setelah menyelesaikan rapat, aku segera berlari menuju parkiran mobil untuk mengambil mobilku. Aku ingin sesegera mungkin ketempat yang sudah di pesan oleh Han joo. Aish, mengapa ia begitu cantik ..
Drtt.. hpku berbunyi..

we got shout like a eeey-oh!
kiss and dancing eeey-oh!
you are my girl girl moete get down down
agete boom boom sawaide aini isoide
memokuramu hodoni mabushi Superstar Superstar Superstar Star (DBSK – superstar)

“yeoboseo”
“oppa, kau tak lupa janjimu kan??” Tanya orang disebrang itu. Aku melihat namenya di hapeku dan terkejut.
“ne. kau menungguku di restoran seafood kan? Jam 6pm arrasso?”
“arraso. See u oppa”

Aku lalu mematikan handphone ku. Aish, aku hampir saja lupa kalau aku ada janji dengan youngie. Huft, aku jadi bimbang. Aku tidak mau mengecewakan keduanya. Aku melihat jam tangan. Jam menunjukkan pukul 4.00pm . berarti, kalo aku jalan dengan hanjoo dari sekarang, aku bisa bersama youngie. Ah.. aku memang jenius!
Aku memasuki restaurant prancis yang cukup ramai itu. Prancis ?? pilihan yang tidak buruk. Aku melihatnya duduk dan tersenyum kearahku. Aku membalas senyumnya dan membungkuk pelan. Begitupun dia. “mianhamnida changmin-sshi, apa aku mengganggumu?” tanyanya dengan wajah yang sedikit lesu. “anio. Kau mengajakku dihari yang tepat” jawabku dengan tersenyum. “aku sudah memesankan makanan untukmu. Tak apa kan?” ujarnya. “yah, aku bisa makan apa saja kok. Tenang saja” ucapku sambil menghiburnya. “bagaimana dengan mengajarmu?menyenangkan?” tanyaku mencoba mencairkan suasana. “sedikit melelahkan, tapi tetap menyenangkan” jawabnya dengan senyum manisnya. Ah, dia begitu.. indah #ngopy dikit lagu padi hehe. Dihajar sahabat padi#. Aku dan dia terus bertukar cerita. Dia cukup menyenangkan dan berpikiran luas. Dia wanita idealku. kuharap malam ini tak kan berakhir..
Changmin POV

Sooyoung POV
Sudah jam 6.00pm, aku belum melihat batang hidung si minnie oppa. aish, aku tak suka begini. Tapi, aku akan menunggunya. Aku memesan makanan diluan sajalah. “ahjumma, aku pesan lobster bakar porsi besar ya?” pintaku pada ahjumma yang memiliki restaurant ini. Ia mengangguk. Aku dan staff NDI sudah terbiasa makan disini. Disini suasananya lumayan santai, makanannya enak, dan harga lumayan terjangkau. Meski yang melayani kami sudah ahjumma, dia sangat lincah sekali saat restaurant ini ramai. #waah,soo unnie promosi wkwk# . hampir sejam disini dan aku tak melihatnya datang. tak ada sms ataupun menelepon.
Seorang namja yang tegap dan tinggi datang menghampiriku. Aish, namja ini..
“darimana oppa tahu aku disini?” tanyaku to-the-point padanya. Ia hanya tersenyum. “meski aku hanya seorang doktor, tapi aku sudah hidup lama dengan kalian. Jadi, aku belajar juga sedikit tentang melacak seseorang” jawabnya sambil terkekeh. Aku hanya bisa mengelus dada. “iah, oppa! berhentilah menguping dan mengikutiku” seruku. “sejak kapan aku menguping dan mengikutimu?? Membuatku kehilangan harga diri saja” elaknya. “jadi buat apa kau disini?”tanyaku. “aku akan menemanimu sekalian aku ingin makan”jawabnya sekenanya. Ia memesan makanan ke ahjumma. Aku kembali menikmati makananku. I don’t care about him, yang penting aku makan saja.
“will you marry with me?” tanyanya padaku. Spontan aku terkaget dan tersedak. Ia langsung terlihat panik dan memberikan air padaku. “jangan bercanda oppa” kataku. “i amn’t kidding soo” ucapnya serius. Ia memegang tanganku. Aku langsung merasakan sedikit kehangatan. Yah, ini pertama kalinya tanganku digenggam oleh orang lain. Aku menggenggam tangannya. Ia tersenyum. “mianhe oppa. oppa tahu aku mencintai seseorang yang pastinya itu bukan oppa. jangan biarkan masa lalumu terus membayangimu. Aku tahu kau menyukaiku karna aku mirip sama tiffany, istrimu yang sudah meninggal 3 tahun yang lalu kan? Karna aku teman dekatnya, karna aku dan dia ada cukup banyak persamaan. Tapi, bukan berarti aku harus menggantikan dia jadi istrimu kan?” paparku. Ia hanya terdiam. “tapi aku mencintaimu” gumamnya. “tidak, kau tidak mencintaiku. Kau mencintai bayangnya tiffany.” Ucapku. Ia hanya terdiam saja. “aku sudah menganggapmu seperti seorang oppa. kita juga satu marga. Kita bersaudara saja oke?” pintaku. Ia hanya terdiam. Aku mengelus punggungnya untuk sedikit menenangkannya. “baiklah kalau itu yang kau mau. Aku terima. Aku balik dulu kekantor. Rekontruksinya belum kuselesaikan” ujarnya dengan lesu. Aku memeluknya. Ia membalas pelukanku. “oppa, kau harus baik – baik saja. Selamat bertugas” ucapku. Aku berusaha menyemangatinya. Ia tersenyum tipis dan mengacak – acak rambutku. “ i promise” katanya dan meninggalkanku. Aku melihat kepergiannya dengan sedikit sedih. Yah, mungkin ini cara yang tepat but can you smile?.
And, Can you smile?
niga weonhajana
Niga barajanha
Nae mam maneuroneun
Neol jabeul suga obtneungabwa
And, Can you smile?
nega galajanha
Nan gwenchanhdajeonha
Majimak neoege
Nan igeot bakken mot junabwa
(Infinite – Can You smile?)

Aku kembali berkutat dengan makananku. “ahjumma, aku ingin kimchi” pintaku. “aish, dasar shiksin” ejek seseorang dan langsung mengacak – ngacak rambutku. “hey, oppa. jangan kau acak – acak lagi.” Seruku. “kulihat tadi adegan mesra kalian berdua. Apa kau benar – benar menyukainya sekarang?” goda sungmin oppa. aku menyikutnya. “aku kan hanya menyukai seseorang saja. Kan oppa tahu juga” jawabku. “oh iya oppa, siapa sih opsir shindong yang sebenarnya?” tanyaku dengan menekankan bagian yang-sebenarnya. “ dia seorang agen FBI yang menyelidiki kasus yang kemarin diserahkan oleh opsir heecul” jawab sungmin oppa. “oh begitu. Tapi kenapa aku familiar dengan wajahnya ya?” tanyaku. “di sunbaemu di universitas shiksiinn” jawab sungmin oppa dengan sedikit jengkel. Sunbaeku?? Pantesan mukanya familiar, tapi kok dia banyak berubah. “dia banyak berubah” ucapku. “yah, sekarang dia lebih tegap dan terlihat berwibawa” timpal sungmin oppa. “tapi kenapa dia harus berpura – pura menjadi seorang opsir?” tanyaku lagi dengan penasaran. “mungkin dia punya misi rahasia.” Jawab sungmin oppa. aku hanya mengangguk saja. “oh ia, kenapa kau mengajakku ketempat ini?” tanya sungmin oppa. “harusnya sekarang aku berkencan dengan changmin oppa, semenjak ada si yeoja songsaenim itu, changmin oppa tidak akan menemuiku meskipun dia yang mengajakku. Makanya aku ajak oppa aja.” Jawabku dengan nada lesu. “kau sepertinya cemburu?” goda sungmin oppa lagi. “sedikit. tapi aku mencurigai yeoja ini. Aku punya firasat buruk” jawabku jujur. Sungmin oppa hanya tertawa. “yasudah.. kau tak usah kecewa. Sekarang mari kita bersenang – senang” hibur sungmin oppa. yah, mari kita bersenang – senang tanpa minniee oppa yang jahat itu!!
Sooyoung POV end

Dr. Choi POV
“tidak, kau tidak mencintaiku. Kau mencintai bayangnya tiffany.” Ucapnya. Apa benar aku sebenarnya aku mencintai bayangnya tiffany? Bukan sooyoung?. Rasanya ucapan soo terus mengelilingi pikiranku. Aku masih mengingat kejadian beberapa tahun lalu saat tiffany meninggalkanku untuk slamanya…
#flashback#
Kerjaan di lab ini belum usai. Ah, rasanya aku kangen sekali dengan istriku. Aku akan meneleponnya dulu. Sebelum aku meneleponnya, dia mengirim sms kepadaku. Secara refleks bibir ini tersenyum lebar.

From : Fanny – fanny ,my lovely wife
Yeobo, ada yang mencarimu. Dia mengobrak – abrik (?) rumah kita. Dia mencari formula. Ppallie ! pulanglah !!
Senyum yang tadi mengembang langsung hilang. Aku langsung buru – buru keluar dari lab dan tak sengaja menabrak pimpinan. “waeyo siwon-ah?” tanya pimpinan. “ada yang menghancurkan rumahku” jawabku dengan setengah berlari. Detective teuki yang menyadari ada sesuatu yang salah langsung mencegatku. “tolonglah, dirumah ada istriku yang ketakutan. Izinkan aku pulang” pintaku dengan memohon. Kulihat pimpinan mengutak atik teleponnya. “cepat kau bawa para polisi ke rumah doktor siwon” perintah pimpinan. “apa yang kau lakukan?”tanyaku. “kami akan membantumu. Apa yang dicari orang tersebut siwon?” tanya pimpinan. “formula yang akan ku serahkan untuk pengesahanku jadi professor.” Jawabnya pelan. “formula yang kau kerjakan bersama istrimu itu?” tanya detective teukie. Aku mengangguk. Pimpinan langsung mengajakku kedalam mobilnya dan merencanakan sesuatu.
Sesampainya disana, sesuai rencana aku akan masuk kedalam rumah itu sendiri sementara polisi sudah mengepung tempat itu. Aku melihat fany disandra orang itu. “lepaskan istriku dan aku akan menyerahkan formula itu” seruku. “formula dulu baru istrimu. Katakan dimana formula itu??” teriaknya. “ini bersamaku” ujarku sambil menunjukkan botolnya. “ini yang asli kan?” tanyanya. “yah, ini yang asli! Kalau tak percaya, kau lihat sendiri” aku mencoba meyakinkan penjahat itu. Sejujurnya botol yang kupegang ini memang formula asli. Dia mengambil formula itu dan aku melepaskan ikatan fanny. Aku berteriak. Maksud teriakan ku supaya para polisi keluar dan menangkap penjahat itu. Para polisi keluar dan penjahat itu mencoba kabur. Tapi, salah seorang polisi menembak kakinya. Membuat dia terjatuh bersama dengan formulaku. Setelah berhasil membuka ikatan tali fanny, aku langsung memeluknya. Tak kukira, penjahat itu masih memegang pistol dan menembakkannya langsung kearah dada fanny. Semua yang ada disitu kaget. Polisi langsung membawanya kemobil dan menyita semua barang bawaannya. Termasuk senjatanya. Rasanya tubuhku luluh memeluk istriku dengan darahnya yang terus mengucur membasahi ku. “yeobo.. yeobo sadarlah”. Tiba – tiba sooyoung datang membawa tim medis. “oppa, serahkan tiffany padaku. Unnie bertahanlah” pinta sooyoung. Aku langsung membaringkannya dan menutup lukanya.
Setiba dirumah sakit, fanny langsung dibawa ke emergency room. Aku terus berdoa dan berharap dia baik – baik saja. Dokter yang menangani fanny keluar dengan wajah yang sudah dapat kuprediksikan. “mianhe siwon-ah. Aku dan tim sudah melakukan yang terbaik”ujar dokter changsung. Aku hanya bisa menangisi kepergiannya dan terus menyalahkan diriku. Saat itu datanglah sooyoung yang terus menghiburku. Tim NDI lainnya juga membantuku. Sampai aku tau yang membunuh istriku adalah teman seangkatanku yang juga ingin jadi professor. Dialah Yoon kimbum. Aku langsung memasukkannya kedalam penjara. Tapi 2 minggu yang lalu, dia berhasil kabur dari penjara. Aku takkan membiarkannya hidup!!
#flashbackend#
Saat aku mengingat – ingat kejadian yang lama itu, rasanya dadaku sesak sekali. Ah, bogoshipoyo fanny-ah. Hope you life peacefully. Sekarang aku baru menyadari, aku masih mencintai dan akan terus mencintai fanny. Bukan sooyoung.
Aku tiba diruang rekontruksi. Aku mengambil boneka manusia yang terbuat dari jel dan mencoba membuat kursi listrik. Aku menyusun satu persatu dengan teliti. Aku tak mau mengecewakan pimpinan lagi. Ah, akhirnya selesai juga. Saat aku ingin menyalakan kursi listriknya, pimpinan datang. “apa salah manusia jello padamu Dr. Choi?” tanya pimpinan sambil tertawa. “anio. Tapi dia bersedia menjadi percobaanku” jawabku sambil tertawa juga. “wah, kau sangat jahat padanya” timpal seorang yeoja yang tak ku kenal. Aku hanya melihatnya sekilas dan ia tersenyum padaku. Kesan pertama adalah yeoja yang menarik. Putih, lumayan tinggi, rambut panjang. “oh aku lupa mengenalkan dia padamu. Dia akan menjadi partner mu. Dia seorang doktor dengan nilai kelulusan yang memuaskan. Kau bisa menjadikannya sebagai hoobaemu.” Papar pimpinan. “aku sudah cukup kerepotan dengan hoobaeku disini. Kau pindahkan saja di divisi lain” ucapku dengan nada tidak suka. “sepertinya kau takut aku akan mengambil pekerjaanmu ya sunbae?” godanya. Aku melihatnya dengan tajam. “hei ! kalian berdua jangan seperti ini!” pimpinan berusaha membuat kami akur. Aku gak peduli. Aku sedang tidak ingin menambahkan banyak orang disini. Disini aja ruangannya sudah padat. Tanpa memikirkan lagi, aku menghidupkan kursi listriknya. Tapi sayang, tidak berjalan dengan baik.
“apa yang salah ya?” gumamku. Aku mengelilingi boneka itu lagi dan mencari sesuatu yang salah. “waeyo siwon-ah?” tanya pimpinan. “something wrong” jawabku singkat. Yeoja yang tak kukenal ini membuka tutup besi dan membuang sponge yang ada diatas kepa manusia jell tersebut. “apa yang kau lakukan?” tanyaku dengan mata tajam. Dia tidak menjawab pertanyaanku malah langsung mengambil remote control dan menghidupkan kursi listriknya dan berhasil. “sponge itu menghalanginya.” Kata yeoja itu dengan tersenyum. “sepertinya kita sudah menemukan cara kematiannya. Kerja yang bagus. Aku akan membuat laporan dulu.” Ucap pimpinan tersenyum sambil berlalu meninggalkan kami. Yah, harus ku akui kecerobohan ku. Yeoja ini boleh juga. “nuguya?” tanyaku sambil tetap memperhatikan boneka itu. “Im yoona. Kau bisa memanggilku Dr. Im, atau yoona saja” jawabnya sambil berlalu. Ketika dia didepan pintu, “besok kau bisa bergabung denganku” ujarku. Dia kembali dan membungkuk. “kamsahamnida siwon-shhi. Atau mungkin sunbae?” ucapnya dan pergi. Dasar yeoja yang aneh!.
Dr. Choi POV end

Author POV
Changmin sedang menikmati malamnya yang menurutnya indah bersama han joo. Sampai caffee itu mau tutup pun, mereka masih saling bertukar cerita dan tertawa bersama. Sementara sooyoung dan Sungmin masih bersenang – senang disana meski sooyoung malam itu merasa sangat kecewa.

~keesokan harinya~
Semua Detective berkumpul untuk memikirkan kasus yang ternyata sampai saat ini belum selesai juga. Pimpinan Vic memandang satu persatu wajah personilnya dengan geram. “sudah selama ini, kenapa tidak ada titik terangnya??” tanya pimpinan vic. Semua personil disitu hanya menunduk. “teukie, jelaskan padaku apa yang sudah dilaporkan changmin dkk!” seru pimpinan. “kita punya 3 korban dari 3 tempat yang berbeda. Lee jaejoong, Oh jongyun, dan choi jonghyun. Cara kematiannya mereka dibunuh oleh kursi listrik. Sekarang kami masih menyisir berbagai daerah untuk menemukan mobil yang berisi kursi listrik dan mencari motif dari semua pembunuhan ini.” Jawab teuki sambil memegang berkas – berkas itu. Pimpinan hanya bisa mendesah panjang saja. “baiklah itu cukup untuk laporan yang akan kukirimkan ke pusat. Lanjutkan lagi! 3 hari ini harus kelar semua kasus. Arraso??” perintah pimpinan. “ne arraso.” Jawab semua personil. Pimpinan dan wakil pimpinan meninggalkan ruangan rapat. Changmin menatap semua barang bukti yang tersebar dimejanya. Ia masih memikirkan adanya kemungkinan – kemungkinan dibalik ini semua. “changmin-ah, ini foto mobil itu. Aku baru saja menyelesaikan gambarnya. Para polisi yang lain sedang mencari mobil ini” ujar sungmin yang memberikan gambar mobil tersebut. “baiklah hyung. Good job.” Puji changmin sambil menepuk pundaknya. “ini adalah kumpulan keterangan saksi! Kau periksa ini!” ujar Sooyoung dan meletakkan berkas itu dengan keras ke arah meja. Semua yang ada disitu kaget melihat tingkah sooyoung. Sooyoung sadar kalau dia sudah berbuat yang berlebihan. Dia segera keluar dari ruangan rapat tersebut. “kenapa dengannya?” tanya changmin heran. “aih! Dasar namja tak berperasaan! Kau tak datang ke acara janjiannya kan??” seru sungmin sambil memukul kepalanya. “aigoo! Aku lupa hyung!” ucap changmin sambil menepuk dahinya. “pantas saja dia seperti ini” timpal yunho. “hey, changmin! Yeojachinguya mu datang dan lagi menunggumu” teriak siwon dari luar. “yeojachinguya?nugu?”tanya changmin yang keheranan. Siwon hanya menggeleng – gelengkan kepala. “baiklah, kita akhiri dulu. Mari kita lanjutkan tugas kita masing – masing” ucap changmin menutup rapat. Semua personil kembali ke aktivitasnya masing – masing.
Changmin kembali menemui yeoja itu. Dia melihat yeoja yang cantik itu sedang melihat foto truk itu dan menggantinya secara kilat. Changmin mengucek – ngucek matanya. Tapi, ia hanya melihat yeoja itu tersenyum padanya dan memegang sekeranjang makanan. “mari kita piknik” ajak yeoja itu. Changmin menyimpan kecurigaannya dan tersenyum balik pada yeoja itu. “ne. Kajja!” seru changmin sambil menarik tangan itu. Dia merasa tenang disamping yeoja itu. Yeoja itu memakai parfum citrus yang akan selalu membuatnya sedikit tenang disamping yeoja itu. “aromamu sangat menyegarkan” puji changmin. yeoja itu hanya tertawa kecil.

Disamping itu, Sooyoung melihat adegan mesra itu dengan mata jijik. Ia mengakui kalau dia cemburu dengan kemesraaan mereka. Sooyoung kembali kemeja. Ia berkutat kembali dengan pekerjaannya agar bisa melupakan kejadian yang baru ia lihat tadi. Tapi, tiba- tiba terbesit sesuatu dipikirannya. Dia membuka internetnya dan mencari sesuatu di search web. “baiklah, han joo songsaenim dari paradise Chodeunghakgyo. Mari kita lihat apa yang keluar” gumam sooyoung sendiri. Ia kemudian menemukan situs resmi sekolah itu dan terlihat artikel mengenai guru terbaik selama 3 tahun berturut – turut yaitu yeoja asing itu. Sooyoung mensave page itu dan menghubungi changmin.
“yeoboseo” sapa seseorang diluar sana.
“detective, kau ada dimana??” tanya sooyoung.
“sedang ada urusan penting. Waeyo?”
“bisakah kau kembali?? Aku ingin berbicara denganmu.”
“besok saja yah. Bye” changmin langsung memutuskan percakapan itu.
Sooyoung kesal. Baru kali ini dia dibeginikan. Ia masih memikirkan hal yang harus bisa membuktikan bahwa yeoja aneh itu bersalah. Ia mondar mandir tak jelas. “soo-ah, kenapa kau begitu resah? Bagaimana kalau kau kutraktir makan??” ajak kyuhyun. Sooyoung yang mendengar hal itu langsung ceria kembali. “kajja! Kenapa tak kau ajak aku dari tadi!” kata sooyoung dan menarik kyuhyun yang kebingungan itu.
*****
Changmin melihat yeoja yang disampingnya ini dengan saksama. Dia masih memikirkan kenapa yeoja secantik, sepintar, dan sebaik dia harus melakukan suatu kejahatan. Han joo yang menyadari dirinya diperhatikan terus oleh changmin merasa risih. “apa aku begitu cantik sampai kau melihatku segitunya??” goda han joo. Changmin hanya mengangguk saja. “saranghaeyo han joo” gumam changmin. “nado changmin-sshi” jawab han joo. Changmin hanya tersenyum dan memeluk yeoja ini. “changmin, aku ada urusan penting malam ini. Bisakah kita pulang sekarang??” pinta han joo. “ne. Jagi” ucap changmin sambil mengacak – ngacak rambut yeoja itu. Mereka meninggalkan tempat itu.
“mau ku antar kemana?” tanya changmin. “dihalte saja. Aku naik bus lagi” jawab han joo. “aku sedang tidak sibuk. Biarkan aku mangantarmu” paksa changmin. “ani.” Ucap yeoja itu dengan nada sedikit kesal. Changmin jadi makin curiga dengan yeoja ini. “baiklah.” Akhirnya changmin hanya bisa mengucapkan itu. Tapi dipikirannya, ia menyusun rencana. Changmin menurunkan han joo di halte bus dan menjauh dari yeoja itu. Changmin berputar dan mengikuti yeoja itu. Yeoja itu ternyata dijemput seorang laki – laki yang tak pernah changmin temui. “kau lama sekali” ujar laki – laki tersebut. “mianhe manajer. Aku ada beberapa urusan” ujar han joo dan memasuki mobil namja tersebut.
Sampailah mereka di Club malam yang cukup terkenal di daerah itu. Ia memasuki club malam itu lewat pintu depan. Ia tak ingin ketahuan oleh hanjoo. Ia bergabung dengan orang – orang disana tapi matanya tetap mencari han joo. Dia melihat namja yang tadi sedang minum di bar dan berbicara kepada bartendernya. Mungkin karena risih diperhatikan oleh changmin, namja itu pergi dari bar tersebut. Changmin menemui bartendernya. Ia merasa akan mendapatkan informasi. “aku mau pesan minuman seperti namja tadi” pinta changmin pada bartender. Bartender tadi memberikannya minuman. “eh, siapa namja tadi?” tanya changmin. “masak kau tak mengenalnya?? Dia terkenal. Dia adalah manajer dari han da ji, Kim Junsu” jawab bartender itu. “siapa han daji?” tanya changmin lagi. “kau akan melihatnya. Sebentar lagi dia akan beraksi” jawab bartender itu sambil tersenyum ramah kepada bartender. “kalo mau tambah, panggil aku ya? Aku kebelakang sebentar” seru bartender itu dan meninggalkan changmin. changmin langsung memungut gelas yang dipakai minum oleh manajer tadi. Changmin langsung pura – pura minum dan melihat kearah panggung. Tiba – tiba lampu mati dan terdengar suara riukan tepuk tangan. Tirai di buka dan keluarlah yeoja yang cantik. Changmin mengucek matanya kembali. Ia tak percaya dengan semua ini. Dia mendekat kearah yeoja itu. Yeoja itu kaget melihat changmin. tapi, dia tetap melakukan aksinya. Changmin segera keluar dari klub itu. Dia sangat kecewa kepada yeoja itu dan masih tak percaya ternyata han joo yang dikenalnya tak lebih dari penari striptise*kalo tak salah penulisannya begitu hehe.
Author POV end

Changmin POV
Aku masih tak mengerti mengapa dia melakukan ini semua kepadaku. Aku rasa tempat yang paling nyaman adalah kantor. Aku kembali ke kantor dan menenangkan pikiranku disana. Ini sudah pukul 7 pagi. Aku sendirian saja di kantor ini. Aku kembali mengecek berkas – berkas. Aku membacanya berulang – ulang. Aku melihat youngie dan Dr. Choi datang ke kantor sambil tersenyum. Aku merasa jijik melihat mereka. Aku akui aku menyukai sooyoung sangat menyukai sooyoung. Tapi, aku juga bingung kenapa aku punya rasa juga ke han joo salah han da ji. Youngie melihat ke arahku dan membawakanku kopi. “gomawo” ucapku. Dia hanya tersenyum saja. “paboya namja” gumam sooyoung. Aku hanya tersenyum mendengar hal itu. Karena ku akui aku memang bodoh. “kemarin kau bilang ingin mengatakan sesuatu, apa?” tanyaku padanya. Dia berjalan kearahku. Jantungku berdetak tak karuan saat ia didekatku. Ia membuka laptopku dan membuka internet. Dia mengetikkan sesuatu yang membuatku tercengang. “coba kau telepon sekolah itu dan coba kau bicara dengan han joo songsaenim” perintah youngie. Aku segera menuruti perintahnya. Dan benar bahwa han joo itu ada tapi bukan han joo yang kukenal. “aku sudah tahu semuanya. Dia bukan han joo. Dia han da ji” ucapku. Sooyoung melihatku. Kami terpaku di kondisi ini sesaat. Sungmin, yunho, dan dr. Choi masuk kedalam ruanganku sambil membawa sesuatu. Mereka melihat kami dan perlahan – lahan mundur. “chakaman! Firasatku mengatakan kita akan menemukan sesuatu.” Seru sooyoung. Mereka akhirnya mendekat. “aku percaya youngie. Firasatnya terkadang benar” ujar sungmin diikuti yumho. “Dr. Choi apakah reka ulangmu sukses?” tanya changmin. Dr. Choi mengangguk. “Yunho hyung, tolong teleponkan Detective teukie” pintaku. “aku ingin melaporkan kalau truk yang kita cari sudah ditemukan” ujar sungmin. “baiklah, suruh aparat menahan truk itu. Youngie, tolong kau cari di search web nama asli yeoja itu. Lihat di image saja!” perintahku. “waeyo dengan yeoja itu changmin?”tanya yunho hyung. “kalau benar fotonya ada disitu. Sepertinya jawaban dari segala pertanyaan kita terjawab.” Jawabku yang sedang sibuk mencari suatu file. “changmin-ah, ini yeoja itu!” seru Dr. Choi menunjuk foto itu dari layar laptop changmin. “ada apa ini ribut – ribut?” tanya detective teukie. “katanya changmin menemukan jawaban dari kasus aneh ini” ujar yunho. “baiklah, biarkan aku berbicara. Kita masih harus mencari pembunuhnya. Aku masih tak percaya kalau yeoja ini yang membunuhnya. Tapi, semua pembunuhan ini disebabkan oleh dia” paparku. Semua orang melihatku dengan bingung. Akhirnya aku menemukan file yang lama ini dan membuka nya dihadapan mereka. “kalian lihat kedua foto itu.” Ujarku. Aku memberikan 2 foto yang berbeda tapi terlihat sama. Yang satu terlihat baru, yang satu sudah sangat usang. “ini foto han joo kan?” tanya sungmin. “yah, salah satunya. Satunya lagi bukan” jawabku. “Apa maksudmu?” tanya detective teukie. “yeoja yang ada di foto usang ini adalah grandma dari han da ji” jawabku. “grandma?” seru mereka kompak. “mereka tak terlihat berbeda” kata sungmin. “tahun 1980-an. Neneknya han da ji, yoon ji yeon dan kakeknya Han sohyun adalah sandera yang lari dari sekapan sekutu. Neneknya adalah seorang ballerina dan kakeknya adalah seorang penyanyi. Sebenarnya mereka tidak boleh menjalin hubungan. Karena orang yang membawa mereka berdua ke sini , kim yoobin, menyukai neneknya da ji. Tapi, mereka tetap melakukan hubungan dan lahirlah eommanya da ji tanpa diketahui oleh kim yoobin. Oleh karna itu kim yoobin menyuruh oh daejun dan choi daesang untuk membunuh yoon ji yeon dan menyulik han sohyun. Mereka membunuh yoon ji yeon secara berlebihan. Han sohyun diculik dan disiksa dengan kursi listrik. Kejahatan kim yoobin ketahuan oleh publik dan diperkarakan sampai ke pengadilan. Tapi mereka berhasil lolos dari kasus itu dibantu oleh pengacara lee yonghwa. Inilah motif utama dari semua pembunuhan” paparku. “jadi, han da ji sedang membalas dendam kepada pembunuh nenek kakeknya. Dan yang dibunuh oleh han da ji adalah cucu – cucu dari mereka. Cucu dari oh daejun adalah Oh jongyun. Cucu dari choi daesang adalah choi jonghyun. Cucu dari pengacara lee yonghwa adalah lee jaejoong. Benarkan begitu??” kata yunho. “iah. tapi kau lupa satu hal. Cucu dari kim yoobin sampai saat ini masih hidup. Dialah manajer han da ji” kataku. “kurasa da ji membiarkan dia hidup agar bisa membantu membalaskan dendamnya. Kau sependapat denganku kan oppa?” ujar youngie. Aku mengangguk. “briliant ! tapi bagaimana kau tahu akan semua ini?” selidik detective teukie. Aku hanya tersenyum kecil. “aku tiba – tiba teringat dengan salah satu kasus yang tak terpecahkan oleh ayahku. Aku semalaman mengecek ulang dan ternyata aku benar” jawabku. “bagus kalo begitu” gumam Dr. Choi. “eh, aku dapat pesan kalau truk itu sudah ditahan dan disana ditemukan kim junsu” ucap sungmin. “aku ada sedikit bukti untuk menguatkannya. Coba kau cek sidik jadi dari gelas ini dan cocokkan dengan sidik jari yang kita temui kemarin” pintaku. Sungmin hyung langsung membuka komputernya. “99% match” ucap sungmin . “kita sudah tahu buktinya. mari bergerak!!” perintah detective teukie. Kami semua membubarkan diri. Ada pesan masuk ke handphone ku.

“aku tahu kau kecewa padaku. Tapi, aku melakukan ini terpaksa jagi. Aku akan menceritakan semua padaku. Datang kerestaurant sebrang kantormu aku disini”
^han da ji^

Aku ingin tahu cerita sebenarnya. Aku melangkah pergi. “kenapa terburu – buru changmin-sshi?”tanya pimpinan. Aku hanya melangkah pergi. “changmin-shhi, kelompok mu ke arah sana” teriak pimpinan. Abaikan saja dulu pimpinan itu. Aku harus menemui da ji.
Changmin POV end

Author POV
Changmin melangkah pergi dan menemukan sosok han da ji lewat jendela. Saat ia akan menuju kesana, ia ditabrak oleh mobil yang tak dikenalnya. Untung saja dia mengelak. ia kembali ke restorant itu lagi tapi tak menemukan da ji. Yang dia temukan hanyalah jadwal keberangkatan kereta yang sudah ia lingakari. Ia segera pergi menuju terminal tersebut.
****
Detective teuki memimpin penahanan truk tersebut. “Kim Junsu. Kau sudah terkepung! Keluar kau dari dalam truk itu!” teriak detective teukie. “Ani. Aku hanya mau keluar kalau kau panggilkan han da ji untukku” ujar manajer junsu. “kami akan memanggilnya, tapi apa hubunganmu dengan han da ji??” tanya detective teuki. “dia adalah belahan jiwaku. Kami akan menikah. Dia berjanji padaku jika aku bisa membunuh orang – orang yang telah menyakiti hatinya. Dia akan mau menikah denganku dan kami bahagia selamanya” jawab manajer junsu sambil tertawa. “kurasa dia sudah gila” ujar sooyoung. “keluarlah. Han da ji sudah bersama kami” bohong Yunho. “tak usah berbohong. Aku tak mendengar suara da ji. Kalian tidak akan bisa mendapatkan aku hahha” ucap manajer kim tak jelas. “kalau kau tak mau keluar baik – baik kami akan mendobrak truk ini” teriak detective teukie. “aku sayang padamu daji.. selamat tinggal semua!! Hahahah.. aku bebasss..” ucap junsu. Terdengar dari dalam teriakan – teriakan. “sepertinya dia membunuh dirinya sendiri” ujar sungmin. Teriakan – teriakan itupun sudah menghilang. “dobrak pintu truknya!!!” seru detective teukie. Para personil NDI mendobrak pintu truk tersebut dan menemukan mayat junsu yang cara matinya sama dengan mayat – mayat yang mereka temukan sebelumnya.
*****
Changmin berlari dan clingukan(?) mencari kereta yang akan dinaiki da ji. Ia menemukan sosok itu. Yeoja itu langsung memeluknya dan chuu.. changmin hanya terpaku dan menikmati aroma tubuh yang ia sukai itu. “kenapa kau berbohong padaku?apakah kau berencana ingin membunuhku juga?” tanya changmin yang langsung sadar sambil melepaskan pelukan yeoja itu secara kasar. “ani. Itu adalah rencana manajer junsu. Aku tidak ada niat membunuhmu. Aku mencintaimu” papar yeoja itu. “kotjimal!” bentak changmin. “anio. Neo, Ikutlah denganku. Kita akan bahagia selamanya ditempat lain!” ajak yeoja itu. Changmin menatap nanar yeoja yang ada dihadapan gadis itu. “kau ditahan atas 3 kasus pembunuhan berencana” ucap pimpinan tiba – tiba dan da ji ditahan oleh personil NDI. “oppa, lepaskan aku” rengek da ji. Changmin hanya menunduk dan mengabaikannya. “bawa dia” perintah pimpinan. “neo! Suka – suka hati saja pergi tanpa izin. Kalau ketahuan dewan pusat, kau akan diskors” seru pimpinan. “mianhe.” Ucap changmin. “sudahlah, mari kita pergi dari sini” ajak pimpinan. “pimpinan, apa kau tahu kenapa orang jahat itu baunya sangat wangi??” tanya changmin. pimpinan hanya tertawa.
******

Setelah kasus itu, changmin dan yang lain – lain kembali ke kasus masing- masing. Hingga saat ini, Sooyoung menyuekin changmin. changmin telepon, diabaikan. Sampai hujan – hujanan didepan rumahnya sooyoungpun, sooyoung tetap menyuekinnya. Changmin tidak tahu kenapa sooyoung begitu.
Eolmana
Eolmana shireohal ji almyeonseodo
Eegut bakgae hal gae eopda
Neo.ae jip apaeseo
Halileopsi neoreul gidarineun il

Amuri
Amuri na bichamhaedo
Neoreul ilneun geotbodan
Ileul gae eopseose gateun gosaeseo
Neo.ae jip apaeseo gidarinda

Imi junhwal badji anneun neo.aegae
Nareul boryeojocha anneun neo.aegae
Amuri bileodo yongseoreul guhaedo
Soyong eopneun ilira haedo

Neo.ae jip apae seoseo gidarinda
Nareul bonchejocha haji anado
Machi cheo.eum bohn saramcheoreom nal jinachyeodo
Mianhadaneun nae hanmadil deuleojul ddaekkaji

Haru.aedo
Su ship beonsshik jeonhwagireul bogo
Jakeun sori.aedo nollaseo
Neo.ae moonjainji
Myeot beonsshik hwakinhagon haesseo

Cheo.eumaeneun
Cheo.eumaeneun neul itneun datoomcheoreom
Dora ol jul arasseo
Eereokhae dokhagae nal ddeonagien
Neoneun neomu chakhan yeojaraseo
Imi junhwal badji anneun neo.aegae
Nareul boryeojocha anneun neo.aegae
Amuri bileodo yongseoreul guhaedo
Soyong eopneun ilira haedo

Neo.ae jip apae seoseo gidarinda
Nareul bonchejocha haji anado
Machi cheo.eum bohn saramcheoreom nal jinachyeodo
Mianhadaneun nae hanmadil deuleojul ddaekkaji
(2AM – You wouldn’t answer my calls)

Semua NDI dikumpulkan kembali. Pimpinan memimpin rapat. “Jika ada kasus baru lagi, akan menjadi tugasnya Yunho, Sungmin, Changmin, Sooyoung, Dr. Choi, dan Dr. Im. Detective teukie, kau bertanggung jawab lagi. Arrasso??” seru pimpinan. “ne arraso” jawab mereka kompak. “oh ia, aku lupa. Perkenalkan , ini Dr. Im Yoona. Dia disini akan membantu Dr. Choi Siwon di NDI.” Ucap pinpinan sambil menunjuk Dr. Im. Dr. Im berdiri dari kursinya, menunduk lalu memperkenalkan dirinya. “Pimpinan, mengapa ia bersamaku? Dia kan hoobaeku.” Keluh Dr. Choi. “baiklah, jika itu maumu. Tapi, jangan heran kalau barang – barang kesayanganmu yang ada di lab kusita!” seru pimpinan. “omoo.. baiklah kalau begitu.” Pasrah Dr. Choi dengan wajah tak senang. Changmin dan yang lainnya hanya tersenyum saja. “sungmin hyung, kenapa youngie mengabaikanku???” tanya changmin disela – sela rapat. “molla. Tapi, aku akan membantumu untuk berbicara dengannya. Datanglah tepat waktu di restaurant sebrang kantor.arraso??” ucap sungmin. “ne arraso. Gomawo hyung” ucap changmin smabil menyikut tangan sungmin. “CHANGMIN – AH dan SUNGMIN-ah. Kalian mendengarkanku??” teriak pimpinan. “ne. Pimpinan” jawab mereka sambil menunduk. Sooyoung dan yunho hanya tertawa saja. “Sile Hamnida pimpinan, aku harus ke jepang sekarang. Istriku sedang melahirkan” pinta detective teukie. “yasudah. Ka! Sampaikan salamku buat istrimu ya!” ujar pimpinan. “jangan lupa traktirannya hyung!” timpal changmin. “SHIM CHANGMIN!!!!” seru pimpinan. changmin hanya nyengir – nyegir..

*****The END*****

Gimana ceritanya chingu??
Mian ya kalo ceritanya gaje , aneh, dan sembarangan 
Jangan lupa kasih comment yah.. jangan di copy ataupun di bashing!

Ini masih ada lanjutannya kalau komennya lebih dari yang saya harapkan. Next part mungkin ada weddingnya changmin dan sooyoung.. mungkin..
But.. I hope you enjoy it 😀

6 thoughts on “NDI series : unbelievable part 2 [2/2]

Leave a comment